Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 Oktober 2011

Resensi Film “ADA APA DENGAN CINTA?”

Ada Apa dengan Cinta? adalah sebuah film Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang diluncurkan pada 8 Februari 2002 dan dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.

Film ini meraih sukses besar di Indonesia, menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia. Ada Apa dengan Cinta ditayangkan di berbagai negara, termasukMalaysia dan Jepang.

Karakter

Cinta/Dian Sastrowardoyo : Siswi SMU yang cantik. Memiliki 4 sahabat dekat. Ia selalu menjuarai lomba puisi disekolahnya.
Rangga/Nicholas Saputra : Laki-laki yang pendiam, cenderung dingin. Menyukai buku sastra lama.
Alya/Ladya Cherill : Sahabat Cinta yang berasal dari keluarga berantakan. Saat ia mencoba bunuh diri, ayahnya meminta maaf, namun sang ibu memutuskan untuk berpisah dari sang ayah.
Carmen/Adinia Wirasti : Perempuan tomboy. Ia sangat perhatian pada teman-temannya. Hobi sekali bermain bola basket.
Maura/Titi Kamal : Sahabat Cinta yang cantik dan agak centil.
Milly/Sissy Priscillia : Sahabat Cinta yang polos, lugu, dan agak lemot. Tingkahnya selalu mengundang tawa.
Borne/Fabian Ricardo : Siswa yang menyukai Cinta. Saat ia melihat Rangga dekat dengan Cinta, ia terbakar api cemburu.
Mamet/Dennis Adhiswara : Laki-laki yang juga mencintai Cinta. Sifatnya yang polos cenderung culun, membuat ia kerap diusili temannya.
Pak Wardiman/Mang Diman : Penjaga sekolah yang dekat dengan Rangga. Ia yang mengirimakan puisi yang dibuat Rangga.

Sinopsis

Bertemakan cinta di masa-masa SMA, Ada Apa dengan Cinta menampilkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Cerita berawal dari Alya (Ladya Cherill) yang tubuhnya memar karena kerap dipukuli sang ayah yang kerap cek-cok dengan ibunya. Alya adalah sahabat karib Cinta dengan teman-temannya yang lain. Seperti Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).

Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku itu untuk dibaca.

Cinta mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Rangga mengajak Cinta ke Kwitang, tempat ia membeli buku lama. Saat di Kwitang, Cinta teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Ia pun meninggalkan Rangga untuk menonton konser.

Pada suatu malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Cinta menjadi sangat menyesal.

Keesokan harinya, Rangga menyapa Cinta. Namun Cinta justru berkata ketus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Rangga pun sepakat bahwa ia akan menjauh dari Cinta. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta tidak tahu bahwa saat ia berkata jujur, teman-temannya yang lain ada dibelakangnya. Cinta juga meminta maaf kepada teman-temennya yang lain.

Rangga yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun segera memberitahukan teman-temannya.

Cinta yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Namun mobil Milly terhimpit mobil lain. Mereka meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Di sana Cinta bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.

RESENSI

Definisi Resensi
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Belakangan ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan

Umumnya resensi terdiri dari
1. Judul
Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
2. Identitas buku
meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
3. Isi
Meliputi :
- ulasan singkat isi
- keunggulan buku,
- kelemahan buku,
- rumusan kerangka
4. Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.

Dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
1. Judul resensi
2. Identitas karya (buku) yang diresensi
3. Uraian tentang jenis karya yang diresensi
4. Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
5. Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
1. Tahap Persiapan meliputi:
a. Membaca contoh-contoh resensi;
b. dan Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
a. Membaca buku yang akan diresensi;
b. Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
c. Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.
3. Tahap Penulisan meliputi:
a. Menuliskan identis buku;
b. Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya ); Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
c. Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.


Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.

http://sugikmaut.blog.com/?p=17

Rabu, 05 Oktober 2011

Kalimat Deduktif dan Kalimat Induktif - Tugas Bahasa Indonesia

• Paragraf deduktif
adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
Contoh :
HM Wahid, warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menipu beberapa orang hingga jutaan rupiah. Wahid mengaku bisa mengupayakan para korbannya bekerja ikut kapal luar negeri seperti Jepang, Amerika, Korea, dan Australia dengan gaji tinggi. Namun korban diminta membayar sedikitnya Rp 4 juta untuk mengurus paspor, cek kesehatan, dan dokumen lain sebagai syarat berlayar.
Kalimat utama :
HM Wahid, warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menipu beberapa orang hingga jutaan rupiah
Kalimat penjelas :
Wahid mengaku bisa mengupayakan para korbannya bekerja ikut kapal luar negeri seperti Jepang, Amerika, Korea, dan Australia dengan gaji tinggi…………..
Sumber kutipan : http://nasional.kompas.com/read/2010/03/31/2022537/KPK.Geledah.4.Lokasi..Sita.Dokumen.Penting

• Paragraf induktif
adalah paragraf dimana ide pokok terlatak di akhir
paragraf,dan kalimat penjelas berada pada bagian awal
paragraf /paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Ciri-ciri Paragraf Induktif
• Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
• Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
• Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
• Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
• Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama


Read more: http://kafeilmu.com/2010/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html#ixzz1Zxxv91Ha
Contoh :
Karena kejahatan di internet sekarang ini sangat berbahaya sekali dan mengancam semua orang terutama anak-anak, Sebab mereka masih terlalu hijau masih cupu untuk mengawasi hal-hal mencurigakan di sekelilingnya. Sehingga menjadi tanggung jawab setiap orangtua untuk selalu mengawasi sang buah hati.
Paragraf diatas merupakan paragraf induktif karena kalimat utamanya terdapat diakhir paragraf dan kalimat penjelasnya di awal paragraf.
Kalimat utama :
Sehingga menjadi tanggung jawab setiap orangtua untuk selalu mengawasi sang buah hati.
Kalimat penjelas :
Karena kejahatan di internet sekarang ini sangat berbahaya sekali dan mengancam semua orang terutama anak-anak, Sebab mereka masih terlalu hijau masih cupu untuk mengawasi hal-hal mencurigakan di sekelilingnya
sumber kutipan : http://recyclebin.web.id/?p=242

siapa saya

Nama saya adalah Ratna Fajar Wulansari. Saya lahir di Narogong, Bekasi tanggal 20 oktober tahun 1991. Saya hidup sederhana bersama keluarga kecil saya. Nama ayah saya Rojali Ismail dan mama saya Euis Puspita sari, saya campuran betawi sunda, tetapi karena mata saya yang sipit, banyak orang yang mengira saya keturunan orang cina (Hehehe). Ayah dan mama saya adalah orang tua yang hebat, selain dapat menghidupi saya dan saudara kandung saya yang lain, mereka bekerja keras hingga saya dapat duduk dibangku mahasiswa ini. Saya beruntung mendapatkan orang tua seperti mereka.
Umur saya sekarang 20 tahun, di awali dengan umur saya 1-5 tahun, saya tinggal di narogong, bekasi. Tetapi karena suatu hal, saya dan keluarga pindah saat saya berumur 5tahun ke daerah kabupaten bekasi yaitu cibitung, sampai sekarang. Saya pernah bersekolah di Taman kanak-kanak Harapan tahun 1996, kemudian di Sekolah Dasar Wanasari 03 pada tahun 1997, lalu di SMP Negeri 1 Tambun Selatan tahun 2003, setelah itu di SMA Negeri 1 Tambun Selatan tahun 2006, kemudian dengan nilai yang menurut saya sudah cukup baik saya memilih Universitas Gunadarma untuk melanjutkan pendidikan saya ke arah yang lebih tinggi lagi. Menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah, dan terkadang saya lupa akan waktu istirahat saya. Dan mungkin juga karena gunadarma memberikan jadwal kami para mahasiswanya terlalu padat. Tapi saya jalani dengan menjadikan jadwal-jadwal itu sebagai keprofesionalan saya menjadi mahasiswa.
Saya adalah sosok wanita yang polos, dan tidak mudah bergaul, tetapi saya bisa membuat orang disekitar saya tersenyum dan menjadi nyaman akan kehadiran saya, tentunya apabila mood saya bagus. Karena saya tidak lepas dari kata
“pengambek” dan “penakut” tetapi lepas dari itu semua saya adalah orang yang cukup menyenangkan.
Satu hal lagi yang ingin saya ceritakan bahwa saya mempunyai sosok orang yang saya kagumi dengan ketegasannya dan kehumorisannya, dan yang pasti orang itu tampan dan mempunyai daya tarik yang tinggi. Kami mulai menjalani keseharian kami mulai tanggal 24 november 2009 lalu. Dia adalah sosok yang dapat membimbing saya, mensuport saya apabila saya sedang mengalami keterpurukan akan kuliah. Dan dia adalah mahasiswa gunadarma juga seperti saya. Terimakasih.